Ilustrasi. Foto: MI/Yuniar.
Ilustrasi. Foto: MI/Yuniar.

Tutupi Kerugian Banjir, Hippindo Minta Realisasi Diskon Pajak

Ilham wibowo • 26 Februari 2020 18:34
Jakarta: Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) telah menyampaikan argumen langsung ke pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ihwal kerugian dampak banjir di awal 2020. Para pelaku usaha mengharapkan pemotongan diskon pajak segera terealisasi.
 
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan insentif pajak tersebut penting agar para penjual mengelola bisnis secara berkelanjutan. Peristiwa banjir yang berulang dalam dua bulan terakhir ini telah melumpuhkan seluruh aktivitas bisnis di mal.
 
"Karena dampak banjir lebih banyak di DKI kami sudah bertemu dengan kepala biro ekonomi Pemda DKI untuk memberikan masukan dan permohonan apa saja yang ingin dibantu," kata Budihardjo kepada Medcom.id, Rabu, 26 Februari 2020.

Omzet penjualan, kata dia, pada saat terjadi banjir tercatat turun secara signifikan mencapai 50 persen di Januari. Dampak negatif tersebut buntut genangan air tak kunjung surut dan padamnya aliran listrik yang menyebabkan banyak bahan baku rusak.
 
"Penting diperhatikan menurut kami apabila ada gangguan DKI menurut kami juga akan menganggu penjualan offline kami," ujarnya.
 
Akibat banjir pada periode Januari tersebut, total kerugian pengelola pusat perbelanjaan di Jabodetabek bisa mencapai Rp500 miliar. Menurut Budihardjo, dengan adanya insentif pajak angka kerugian minimal bisa menopang agar pelaku usaha tidak langsung gulung tikar.
 
"Kami minta juga kebijakan ganjil genap supaya pukul 8 malam sudah berakhir, pelarangan kantong plastik kresek juga kalau bisa ditunda dulu hingga tahun depan," ungkapnya.
 
Dia melanjutkan bahwa Hippindo siap berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta. Saat ini ritel offline masih menjadi lokomotif yang menarik gerbong-gerbong yang terdiri dari UKM-UKM, produsen, supplier, pabrik, dan distributor.
 
"Kami berharap cepat bisa direalisasikan pada bulan kedua ini langsung ada langkah nyata. Retail offline penyumbang pajak terbesar juga, kalau kami berhenti usaha darimana kami bayar pajak," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan