Program Sembako merupakan bentuk transformasi dari Bantuan Pangan Non Tunai. Nilai indeks bantuan yang diberikan sebesar Rp150 ribu per KPM, naik dari sebelumnya Rp110 ribu per KPM.
Pada kali ini, nilai indeks bantuan dinaikkan menjadi Rp200 ribu per KPM. Penaikan nilai indeks bantuan berlaku selama enam bulan, yakni Maret hingga Agustus 2020.
Keputusan menaikkan nilai indeks bantuan untuk menjaga daya beli masyarakat tidak menurun seiring dengan pertumbuhan perekonomian global yang sedang tidak menguntungkan saat ini. Diharapkan ekonomi masyarakat dapat terus bergerak, khususnya KPM.
Dinaikkannya nilai indeks bantuan tersebut juga dapat menguntungkan KPM karena mereka bisa lebih banyak variasi bahan pangan yang bisa dibeli. KPM membeli bahan pangan tersebut di e-Warong.

(Foto: Dok.)
Bahan pangan yang disediakan dalam Program Sembako dapat memenuhi kebutuhan gizi KPM. Misalnya bahan pangan yang mengandung karbohidrat ( jagung, singkong, ubi, sagu serta umbi-umbian lainnya), protein hewani (daging ayam, daging, ikan), protein nabati (tahu, tempe dan kacang-kacangan), dan vitamin mineral (sayuran dan buah-buahan).
"Bantuan tersebut dapat digunakan untuk membeli bahan pangan lain yang lebih bervariasi untuk memenuhi gizi keluarga," ujar Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara, saat launching Program Sembako, dalam keterangan tertulis, di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Senin, 2 Maret 2020.
.jpeg)
(Foto: Dok.)
Hingga Maret 2020, Kemensos sudah menyalurkan bantuan Program Sembako senilai Rp2,7 triliun untuk 5.354.282 KPM. Pada Provinsi Bengkulu Program Sembako sudah disalurkan senilai Rp61,6 miliar untuk 125.117 KPM. Sementara untuk Bengkulu Utara senilai Rp9,7 miliar untuk 19.433 KPM.
?Program Sembako ini merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang lebih bergizi seimbang. Secara umum, Program Sembako bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran mayarakat miskin agar dapat keluar dari garis kemiskinan.
Sebab, alokasi pengeluaran pangan yang dikeluarkan oleh masyarakat dapat menghabiskan 2/3 hingga 3/4 anggaran rumah tangga di Indonesia. Beras sebagai makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia juga memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan, yaitu 19,54 persen di perkotaan dan 25,51 persen di perdesaan.
Pada kesempatan yang sama, Mensos Juliari juga menyerahkan bantuan sosial (bansos) reguler tahun 2020 sebesar Rp4,3 miliar. Meliputi Kube 100 Kelompok (1.000 KPM) senilai Rp2 miliat, RS-Rutilahu 150 (150 KPM) senilai Rp2,2 miliar, dan sarana lingkungan (Sarling) 1 senilai Rp50 juta.

(Foto: Dok.)
Tidak hanya itu, Mensos juga memberikan bantuan secara simbolis kepada e-Warong yang sudah menerima KUR, e-Warong prospek KUR, KPM graduasi prospek KUR, dan KPM graduasi yang sudah menerima KUR. Begitu juga
Penyerahan bantuan turut disaksikan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Andi ZA Dulung, Direktur Penanganan Fakir Miskin Wlayah I AM Asmunandar, dan Bupati Bengkulu Utara Ir Mian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News