"Virus korona masih belum ada prediksi yang pasti apa yang diperkirakan akan terjadi. Namun, sudah pasti perekonomian Tiongkok itu pasti akan mengalami penurunan pertumbuhan," ucap Mari dalam keterangan tertulisnya usai keduanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Bara, 11 Februari 2020.
Negara lain, termasuk Indonesia, bakal terdampak bila perekonomian Tiongkok menurun. Meski demikian, Indonesia masih memiliki keuntungan dari besarnya pasar di dalam negeri yang dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dampak tersebut.
"Kita punya pasar dalam negeri yang besar. Jadi dalam keadaan seperti ini kita harus melakukan langkah-langkah untuk mengamankan daya beli di dalam negeri," tuturnya.
.jpg)
Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tiba di Batam. Foto: DOK Kemenlu
Presiden telah meminta jajarannya untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor di negara-negara lain yang sebelumnya banyak dilakukan Tiongkok. Industri substitusi impor di Tanah Air bisa meningkat dan berkembang lebih jauh.
"Mungkin itu juga akan mendorong insentif untuk peningkatan investasi untuk menggantikan keperluan impor untuk industri (dalam negeri) yang kita perlukan," kata Mari.
Mari berharap agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat terus terjaga. Ia berpandangan, kemampuan Indonesia mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen suatu hal yang tak mudah di tengah ketidakpastian kondisi global.
"Yang penting kita harus merasa beruntung kita bisa mempertahankan stabil di angka lima. Itu sudah sangat baik dalam keadaan dunia seperti ini," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News