Ilustrasi perumahan --  FOTO ANTARA/FB Anggoro
Ilustrasi perumahan -- FOTO ANTARA/FB Anggoro

REI Harap Pemerintah Selesaikan Masalah Pembangunan Perumahan

Husen Miftahudin • 02 Desember 2015 13:07
medcom.id, Jakarta: Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) menggelar perhelatan tahunan organisasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI XVI. Acara ini diharapkan menghasilkan sejumlah program kerja REI untuk 2016 yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.
 
Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy menginginkan agar pemerintah selalu melibatkan REI dalam membahas program pemukiman dan perumahan. Menurutnya, hal tersebut dimaksudkan agar pemerintah mengetahui dan menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi pengembang dalam membangun perumahan.
 
"REI terus mendukung program sejuta rumah pemerintah. Namun begitu, pemerintah juga harus menyelesaikan masalah perizinan, kepastian hukum atas pertanahan, ketersediaan lahan dan infrastruktur, pembiayaan perumahan, aturan mengenai hunian berimbang serta kepemilikan properti bagi asing," ujar Eddy, dalam Rakernas REI XVI di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2015).

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Rakernas REI 2015 Adrianto P Adhi mengungkapkan, saat ini para pengembang perumahan tengah dihadapi tantangan pelik. Pasalnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang melemahkan daya beli masyarakat membuat penjualan perumahan tergerus.
 
"Namun begitu semangat REI sebagai asosiasi industri realestat tidak boleh surut dalam membantu pemerintah mengatasi persoalan perumahan dan pemukiman. Apalagi pemerintah sudah menempatkan REI sebagai partner untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor perumahan dan pemukiman khususnya dan real estat pada umumnya," papar dia.
 
"Saya berharap Rakernas REI ini mampu menghasilkan sejumlah program kerja yang sejalan dan sinergis dengan arah kebijakan pemerintah," pungkas Adrianto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan