Ilustrasi Bank Muamalat (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Ilustrasi Bank Muamalat (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)

GWM Dilonggarkan, Bank Muamalat Bidik Kredit Tumbuh 15%

Suci Sedya Utami • 19 November 2015 16:57
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) telah melonggarkan kebijakan moneter melalui penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 0,5 persen menjadi 7,5 persen. Kebijakan pelonggaran ini disambut baik oleh industri perbankan karena berdampak kepada akselerasi pertumbuhan kredit.
 
Pejabat Eksekutif Bank Muamalat Purnomo B Soetadi menilai, kebijakan BI yang melonggarkan GWM sudah tepat karena mampu mendorong akses likuiditas perbankan lebih longgar. Ketika likuiditas di perbankan semakin longgar maka bukan tidak mungkin berdampak terhadap meningkatnya penyaluran kredit, termasuk penyaluran kredit di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). 
 
"Dengan begitu membuat perputaran uang bisa lebih baik. Itu akan membuat tingkat konsumsi lebih baik, terutama akan membuat sektor usaha kecil dan menengah lebih meningkat, sehingga diharapkan pertumbuhan di sektor kecil menengah baik," kata Purnomo, ditemui di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2015).

Lebih jauh, dirinya berharap, dengan adanya penurunan GWM ini nantinya bisa meningkatkan pertumbuhan kredit dua kali lipat dibandingkan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di 2015 ini.  
 
"Kita harapkan di tahun depan pertumbuhan kredit sekitar 15 persen. Sekarang di 2015 ini (pertumbuhan penyaluran kredit) di angka 7-8 persen," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan