JK menceritakan jika hampir 20 tahun lalu krisis keuangan berdampak negatif bagi seluruh sendi kehidupan bangsa. Perbankan yang tidak diurus dengan baik di masa itu, kata dia, menyebabkan kerusakan sendi bangsa.
"Kita harus hindari kemungkinan-kemungkinan kejadian sistem keuangan yang berakibat jangka panjang yang juga memberikan efek jangka panjang," ujar JK di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2017) malam.
Saat ini, pemerintah telah menyerahkan tanggung jawab perbankan pada mereka sendiri. Apalagi dengan adanya Undang-Undang tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK), maka pemerintah tidak akan lagi menggunakan skema bailout.
Baca: Bailout Jadi Langkah Terakhir Selamatkan Bank saat Krisis
"Tidak ada lagi melimpahkan ke negara. Artinya, kita harus memperlihatkan kemandirian perbankan bahwa OJK bantu, OJK fasilitasi tapi tidak dalam tanggung jawab negara, pemegang saham yang bertanggungjawab," jelas dia.
Dirinya menambahkan, masalah krisis sering kali datang dari pihak luar yang berdampak pada diri kita. Oleh karena itu, dirinya meminta industri keuangan untuk semakin kuat untuk mempu bertahan di tengah ancaman krisis yang masih mungkin terjadi.
"Kelemahan di tempat lain Eropa, AS, Tiongkok juga akibat kelemahan kita semua. Kita tidak bisa terhindar dengan pengaruh itu. Bisa kena virus tapi kekuatan badan kekuatan jiwa hindari itu. Kalau punya daya tangkal terhindar virus," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News