"Sebelum November curah hujan bagus sehingga petani semangat untuk tanam ke tiga kalinya, tapi sekarang tidak ada hujan dan sekitar 60 hektare sawah kering," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Merauke Bambang Dwiatmoko, seperti dikutip dari Antara, di Merauke, Senin (5/12/2016).
Sistem irigasi pertanian di Merauke, menurut Bambang, sepenuhnya masih mengandalkan air hujan. "Sekarang Merauke belum diguyur hujan sehingga cadangan air habis dan tidak mampu memenuhi kebutuhan pertanian," tuturnya.
Baca: Ratusan Ha Lahan Pertanian Jambi Terendam Banjir
Petani padi di Merauke, masih kata dia, berambisi untuk mendorong daerah itu sebagai lumbung pangan namun persoalan irigasi dan pupuk masih menjadi kendala rutin yang dihadapi. "Utamanya masalah pembangunan irigasi pertanian, pupuk hingga permodalan bagi petani," tegasnya.
Baca: Perlu Menerapkan Konsep Agribisnis untuk Perkuat Kemandirian Sektor Pertanian
Ia menambahkan petani Merauke merencanakan 2017 dapat menanam 49.700 hektare lahan padi dan jumlah itu meningkat dari 2016. Dengan penambahan luas lahan tanam itu, lanjut dia, produksi beras Merauke akan ikut meningkat namun untuk menyukseskan rencana itu diperluhan dukungan semua pihak.
Baca: Kontribusi Pertanian dan Perikanan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hanya 13,8%
"Rencana penambahan luas tanam 5.000 hektare di 2017 dan tersebar di sejumlah kampung," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
