"Kartu ini didorong untuk meningkatkan pelatihan bagi mereka yang belum bekerja," kata Airlangga di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu, 13 November 2019.
Airlangga mengungkapkan tiga bentuk pelatihan tersebut. Pertama, pelatihan bagi masyarakat yang menganggur (skilling) dan pelatihan bagi masyarakat yang sudah bekerja (upskilling).
"Lalu reskilling yaitu peningkatkan kompetensi kerja bagi masyarakat terdampak PHK (pemutusan hubungan kerja)," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menambahkan ada tiga kriteria masyarakat yang bisa mendapat kartu pra kerja. Masyarakat harus Warga Negara Indonesia (WNI), berusia di atas 18 tahun, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.
"Sementara itu peran gubernur, bupati, dan wali kota mensertifikasi pelatihan-pelatihan," ujarnya.
Airlangga menyebut aloaksi dana pelatihan bervariasi dari Rp3 juta hingga Rp7 juta, tergantung dari jenis pelatihannya. Misalnya, lanjut dia, waktu pelatihan barista kopi cenderung lebih singkat sehingga tidak memakan biaya tinggi.
"Namun pelatihan coding komputer lebih dari tiga bulan, pemerintah juga siapkan anggarannya," tutur Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News