Dermaga Gili Mas siap beroperasi November. FOTO: dok Pelindo III.
Dermaga Gili Mas siap beroperasi November. FOTO: dok Pelindo III.

Dermaga Gili Mas Siap Beroperasi November

Medcom • 04 September 2019 19:17
Jakarta: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menargetkan pembangunan Dermaga Gili Mas di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan rampung pada November.
 
Vice President Corporate Communication Pelindo III Wilis Aji Wiranata mengungkapkan saat ini progres pengerjaan telah mencapai 96 persen dan tengah memasuki tahap penyelesaian akhir.
 
"November nanti sudah bisa disinggahi kapal pesiar ukuran besar. Ini lebih cepat dari target. Awalnya, kami targetkan progres 85 persen pada Agustus," ujar Wilis, dalam keterangan resminya, Rabu, 4 September 2019.

Dermaga itu nantinya akan menjadi lokasi singgah kapal-kapal pesiar, baik dari dalam maupun luar negeri. Kapal bisa langsung bersandar di dermaga sehingga wisatawan tidak perlu lagi menggunakan sekoci untuk mencapai daratan seperti yang selama ini dilakukan di Pelabuhan Lembar.
 
Wilis menyebut panjang Dermaga Gili Mas mencapai 440 meter dengan lebar 26 meter dan kedalaman draf 12 meter sehingga memungkinkan bagi kapal quantum class berukuran 250 meter sampai 350 meter untuk bersandar.
 
Pembangunan dermaga yang mulai dikerjakan pada Juli 2018 itu terbilang cukup cepat.
 
Capaian positif tersebut tidak terlepas dari peran Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang ikut terlibat mengawal pembangunan infrastruktur tersebut.
 
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan dukungan Kejaksaan Agung mutlak dibutuhkan agen-agen pembangunan negara, terutama BUMN, untuk mempercepat pembangunan yang sesuai dengan regulasi serta aspek legal.
 
"Paling tidak untuk program-program investasi penting yang dilakukan Pelindo III, kami bisa minta arahan atau pertimbangan supaya kegiatan itu sesuai aturan," ujar Doso Agung.
 
Secara rinci, lanjut Doso, TP4 sangat membantu percepatan pembangunan karena tim itu melakukan pendampingan mulai dari sisi perencanaan investasi, pengadaan barang dan jasa serta pelaksanaan dan pengawasan di lapangan.
 
TP4 mampu menciptakan suasana bisnis yang kondusif karena pendekatan restoratif dan rehabilitatif sehingga mencegah adanya kerugian negara. Upaya preventif dan represif yang terpadu juga mewujudkan pembangunan tepat sasaran, tepat waktu, dan bermutu.
 
"Hadirnya TP4 membuat kami semakin percaya diri dalam melaksanakan pembangunan karena semua tahap diawasi dengan seksama," tutur Doso.
 
Dengan patuh kepada aturan negara, Doso meyakini tujuan dari pembangunan dapat tepat sasaran. Infrastruktur yang tercipta akhirnya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat terutama di sektor logistik maritim yang sedang dipacu untuk memeratakan pembangunan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan