Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, saat dihubungi Media Indonesia, kemarin. "Pada awal Ramadan, tidak kelihatan ada pergerakan, tetapi sejak H-10, ada peningkatan pembelanjaan sampai 25 persen dari hari-hari sebelumnya," tuturnya.
Menurut Roy, kenaikan penjualan toko ritel terjadi sejak pekan lalu, saat dana tunjangan hari raya (THR) sudah cair. "Kendati saat ini belum mendapat laporan keseluruhan, jika melihat animo masyarakat sejak pekan lalu, setelah masyarakat menerima tunjangan hari raya (THR), penjualan sudah naik signifikan," ucap Roy.
Apa yang terjadi pada saat ini, papar Roy, sama persis dengan apa yang terjadi pada tahun sebelumnya. Namun, pada saat itu, tepat setelah H+7, daya beli masyarakat langsung menurun drastis. Namun, Roy memprediksi peningkatan penjualan akan terus terjadi hingga tujuh hari pasca-Lebaran.
"Kami optimistis tahun ini tidak akan terjadi hal seperti itu. Saat ini kondisi perekonomian sudah semakin baik. BI rate turun, adanya deregulasi, penguatan rupiah, itu semua menjadi faktor," jelasnya.
Aprindo pada tahun ini menargetkan penjualan Rp200 triliun, meningkat delapan persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp172 triliun.
"Kami targetkan dari masa Ramadan dan Lebaran ini ada kontribusi 45 persen atau sekitar Rp80 triliun. Ini bisa menjadi titik awal pemulihan dunia industri ritel kita yang kurang baik pada tahun lalu."
E-commerce untung
Peningkatan penjualan juga dialami perusahaan-perusahaan e-commerce telah gencar mengadakan promosi selama bulan Ramadan. Promosi yang ditawarkan dari mulai potongan harga saat sahur atau waktu buka puasa, gratis ongkos kirim, dan voucer-voucer potongan harga.
Hal itu tentunya dapat meningkatkan penjualan juga transaksi yang didapat dari perusahaan e-commerce tersebut. Seperti yang diungkapkan CEO Mataharimall.com Emirsyah Satar yang mengaku penjualannya meningkat selama Ramadan.
"Selama promosi Ramadan, penjualan naik tiga kali lipat, tapi nilainya tidak dapat kami disclose," ungkapnya kepada Media Indonesia, kemarin.
Emir mengaku sedang berada di luar kota untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga sehingga tidak mengetahui detailnya. Namun, jika melihat pengunjung yang datang ke website Mataharimall.com, Emir mengatakan ada peningkatan.
Pengunjung yang melihat laman naik lima kali lipat ketimbang masa di luar Ramadan. Hal yang sama juga dialami perusahaan e-commerce Bukalapak.com. Peningkatan penjualan, transaksi, dan pengunjung memang terjadi selama promosi Ramadan.
"Bisa dua kali lipat ketimbang bulan-bulan lain," tutur CEO Bukalapak, Ahmad Zaky. Adapun barang yang paling banyak terjual ialah fesyen dan makanan jadi.
Mengenai transaksi dan pelanggan yang membeli atau pengunjung, ujarnya, berjalan seiring dengan pertumbuhan penjualan tersebut. Akan tetapi, peningkatan itu diakuinya tidak hanya terjadi di perdagangan via daring.
"Sama lah, rata-rata semua (penjualan) pertumbuhan enggak cuma di online doang," pungkasnya. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News