"Tempat pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) tersebut merupakan yang pertama di luar Pulau Jawa," kata Pelaksana Harian Humas Pelindo 1, Rafika Aulia dikutip dari Antara, Selasa (11/10/2016).
Menurut dia, TPFT itu dapat dioptimalkan guna menunjang kegiatan pemeriksaan fisik bea cukai dan karantina dengan mekanisme pemeriksaan karantina dilakukan terlebih dulu sebelum respons kepabeanan.
"Kesiapan dalam pelayanan TPFT kepada pengguna jasa dan masyarakat merupakan komitmen dalam mempercepat layanan, serta keamanan barang impor pengguna jasa," ujar Rafika.
Ia mengatakan TPFT itu sudah dioperasikan sejak 1 November 2015 di Belawan International Container Terminal (BICT) yang merupakan pelabuhan utama Pelindo 1.
Dengan adanya layanan TPFT itu, proses waktu kegiatan pemeriksaan (behandle) peti kemas impor menjadi lebih efektif karena sudah menggunakan sistem online yang terintegrasi.
Performa kinerja layanan BICT dengan adanya TPFT itu semakin membaik, salah satu indikasinya mampu mempersingkat dwelling time dari sebelumnya rata-rata sekitar 5,9 hari.
"Namun setelah layanan ini tercatat selama 2016 (Januari-September) dwelling time rata-rata menjadi 4,6 hari, dan ditargetkan akhir Oktober ini dwelling time menjadi 2,5 hari," ucapnya.
Rafika menyebutkan, Pelindo 1 terus berkomitmen untuk semakin mempersingkat dwelling time tersebut. Bahkan, banyak pihak yang mengapresiasi layanan TPFT.
"Fasilitas TPFT kepada pengguna jasa ini merupakan wujud keseriusan dan bentuk komitmen Pelindo 1 dalam memberikan pelayanan yang terbaik," pungkas Rafika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News