"Bisnis cake dan pastry sebagai bagian dari dunia kuliner menunjukkan geliat yang mencengangkan," kata Chef Lanny Soechan, Brand Ambassador Interflour Indonesia, usai memberikan tutorial baking class di pameran SIAL InterFOOD 2016, Bakery Indonesia Expo-The 16th International Exhibition on Equipment & Supplies for the Bakery & Confectionery Industry, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Pastry di Indonesia terutama di kota besar seperti di Jakarta, kata dia, sudah menjadi lifestyle. Terbukti dari menjamurnya cafe-cafe dan warung tenda yang menyajikan beragam olahan kue dan roti.
“Apalagi membuat cake dan pastry saat ini sudah dianggap hobi bagi anak muda. Anak muda mulai tertarik di bisnis makanan, terutama pastry. Bahkan di antara mereka sudah banyak yang memiliki usaha sendiri,” ujarnya.
Pemilik Baking Course San Mario ini mengungkapkan, bagi anak muda yang memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnis kuliner pastry agar mengetahui beberapa hal yang dibutuhkan, antara lain menjaga kualitas rasa, inovasi atau kreativitas, dan penggunaan bahan baku yang tepat.
Lanny mencontohkan dalam membuat kue pao atau bakpao sebaiknya menggunakan tepung terigu merek Teko Merah yang memiliki kualitas sangat baik untuk menghasilkan tekstur putih yang terbaik. Menurut Lanny, tekstur atau penampilan merupakan bagian terpenting dalam kuliner pastry.
“Para pelaku bisnis pastry harus terus dapat melakukan inovasi melalui resep-resep terkini dan tips-tips yang bermanfaat. Karena produk yang memiliki daya tarik tentunya menarik dan akan banyak diminati oleh konsumen,” ungkap Lanny.
Reni Marwati, Marketing Support Interflour Indonesia mengatakan, tingginya minat masyarakat yang terjun dalam bisnis pastry merupakan potensi besar bagi produsen bahan-bahan baku. Dalam upaya menjaga relasi, Interflour Indonesia selaku penyelenggara baking class mengundang 2000 komunitas binaan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk hadir dan menggali potensi bisnis kuliner pastry di pameran SIAL Interfood 2016.
“Kami menyadari tingginya animo masyarakat, terutama komunitas binaan atau UKM yang memiliki basis bisnis kuliner pastry. Lewat baking class ini, selain meningkatkan brand awareness, kami ingin membuktikan bahwa produk tepung kami sangat baik untuk aplikasi produk berbasis tepung terigu,” ujar Reni.
Reni menjelaskan, saat ini EPFM memiliki sejumlah produk yang menjangkau masyarakat pencinta kuliner pastry di seluruh Indonesia. Adapun produk-produk Interflour Indonesia, antara lain tepung terigu Gerbang khusus untuk bahan roti, Serdadu untuk membuat mie, Teko Merah dengan spesialisasi bahan kue dan bakpao, serta Kompas untuk aneka makanan berbahan terigu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News