Pantai Geger di Nusa Dua yang berlokasi tak jauh dari Hotel St Regis, tempat Raja Salman menginap. MTVN/Laela B.
Pantai Geger di Nusa Dua yang berlokasi tak jauh dari Hotel St Regis, tempat Raja Salman menginap. MTVN/Laela B.

Wisatawan Timur Tengah Belanja Dua Kali Lipat Lebih Banyak di Bali

Laela Badriyah • 08 Maret 2017 19:05
medcom.id, Denpasar: Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud membawa 'angin segar' bagi pelaku industri wisata di Bali. Hal ini membuat pelaku industri wisata Bali dapat menjadikan kawasan Timur Tengah, utamanya Arab Saudi, sebagai target promosi baru.
 
Menurut Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, jumlah kedatangan wisata Timur Tengah ke Pulau Dewata yaitu 49 ribu orang pada 2016. Mereka langsung datang dari Arab Saudi dan menjadikan Bali sebagai tujuan utama.
 
baca : Raja Salman Dipastikan Perpanjang Waktu Liburan di Bali

"Namun itu masih lebih kecil ketimbang jumlah wisatawan asal Australia dan Tiongkok," kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu kepada Metrotvnews.com, Rabu 8 Maret 2017.
 
Dia menjelaskan jumlah warga Timur Tengah berwisata ke Indonesia kurang lebih 180 ribu orang. Namun sebagian besar dari mereka berwisata ke Jakarta dan Bandung.  Fakta itu yang membuat mereka tak tinggal lama di Bali. Masa tinggal mereka yaitu 4 hingga 5 hari.
 
Namun, dia mengaku kedatangan Raja Salman dan rombongan tak terlalu berdampak pada jumlah kedatangan wisatawan selama Sang Raja berlibur di Bali. Alasannya, Maret bukan termasuk dalam high season untuk berwisata.
 
"Justru yang saya prediksi, implikasinya terasa di peak season. Misalnya Juli hingga awal September, akhir tahun hingga awal tahun, dan perayaan Imlek mendatang," lanjut dia.
 
Meski demikian, katanya, kedatangan Raja Salman secara tak langsung membuka kesempatan pelaku industri menyambut kedatangan wisatawan asal Timur Tengah. Sejauh ini, pelaku industri beradaptasi dengan minat pasar. Jadi wisatawan tak perlu lagi bingung menemukan hal-hal di Bali yang mengikuti kultur mereka.
 
"Misalnya di Bali, banyak restoran yang menyajikan makanan sesuai dengan minat turis. Ada vegetarian, makanan khas Timur Tengah, hingga makanan Eropa. Ya itu memang hukum dagangnya seperti itu," ungkapnya.
 
Cok Ace mengungkapkan, biasanya, rata-rata wisatawan mengeluarkan USD1.200 atau kurang lebih Rp16 juta per orang. Tapi warga Timur Tengah menghabiskan anggaran 2 kali lebih banyak yaitu USD2.400 per wisatawan atau setara dengan Rp24 juta. Besaran itu untuk masa tinggal selama 4 hingga 5 hari di Bali.
 
Dengan budget sebesar itu, wisatawan asal Timur Tengah cenderung mencari hunian untuk kelas menengah ke atas. Biasanya mereka cenderung memilih hotel di dekat pantai. Satu di antaranya di kawasan Nusa Dua.
 
"Ya seperti Raja Salman yang menginap di Hotel St Regis Nusa Dua," ujar Cok Ace.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan