"Industri kreatif harus mewaspadai posisi kita yang selama ini kita takuti, karena apapun yang terjadi, bisa menjadi peluang. Sebanyak 625 juta pasar Asia Tenggara itu 250 jutanya ada di negara kita sendiri. Jangan sampai kita jadi tamu di negeri sendiri," ujarnya di Plaza Senayan, Jalan Asia Afrika Nomor 8, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015).
Dia menambahkan, tak perlu pesimistis sebab banyak peluang dalam penerapan MEA. Walaupun, masih banyak pengusaha yang menunggu apakah pemberlakuan MEA bisa menjadi peluang mereka.
"Enggak perlu pesimistis karena apapun bisa jadi peluang. Memang ada pengusaha yang pesimistis karena mereka masih wait and see," cetus dia.
Selain itu, menurut Sigit mudahnya akses bagi sumber daya manusia terdidik untuk keluar-masuk ASEAN juga direspons dengan ketidaksiapan dari masyarakat maupun pemerintah.
"Nantinya sumber daya yang terdidik akan mudah sekali keluar masuk ke sepuluh negara ini (ASEAN). Ini yang sering kali kita enggak siap dan bangsa ini enggak siap," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News