Sekjen dan Wakil Ketua Bidang Keagenan AASI Srikandi Utami mengatakan seretnya penetrasi pasar lantaran jumlah agen asuransi syariah yang masih rendah. Juga, perilaku pasar keuangan yang masih mempercayakan asuransi konvensional.
"Perilaku pasar keuangan syariah itu bila dikaitkan industri asuransi adalah keinginan kecenderungan orang. Faktor yang mempengaruhi adalah nilai agama," ujar Srikandi dalam Seminar Nasional Perilaku Pasar Keuangan Syariah, di Hotel Shangri-La, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 26 September 2018.
Saat ini, jelasnya, agen yang memiliki lisensi syariah hanya sebanyak 20 persen dari seluruh total agen asuransi di Indonesia. Jumlahnya, hanya sebanyak 174 ribu orang.
"Sementara jumlah agen konvensional itu sebesar 600 ribu. Jadi yang berlisensi syariah hanya 20 persen," imbuh Srikandi.
Dia berharap industri asuransi syariah ke depannya bisa menyumbang implementasi keuangan syariah secara nasional. Namun, agen asuransi syariah juga harus dikembangkan.
"Sampai Juli 2018, market share industri syariah, untuk asuransi jiwa hanya 6,27 persen, general insurance 3,83 persen, dan reinsurance sebesar 8,43 persen," pungkas Srikandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id