Corporate Secretary & Head of Investor Relations Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati mengatakan sejauh ini gejolak mata uang rupiah memang bisa diatasi dan tak terpengaruh sama sekali ke kinerja bisnis perseroan. Bahkan, segmen pasar yang dibidik perusahaan pun masih tahan terhadap gejolak mata uang rupiah.
"Kalau tahun ini depresiasinya empat persen sampai lima persen, nah itu yang juga sudah di passed on (lanjutkan) ini bukan sengaja dinaikkan, tetapi memang kalau barang baru mengikuti harga baru. Jadi bukan barang lama kemudian dinaikkan, begitu barang datang ya pakai kurs itu yang digunakan," ucap Fetty, ditemui di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018.
Perseroan telah mengalami situasi serupa ketika mata uang rupiah di 2015. Sehingga, semua yang terjadi saat ini bisa diatasi dengan baik oleh perseroan. Namun, dia berharap melemahnya mata uang rupiah bisa diatasi dengan baik. Sejauh ini perusahaan juga ampuh mengatasi melemahnya mata uang rupiah.
"Kalau di kami sistemnya passed on ke selling price, jadi begitu kurs naik berapa itu langsung dipakai untuk harga jual, nah itu yang di passed on," tegas dia.
Pertumbuhan Penjualan
Meski ada dampak dari melemahnya mata uang rupiah, lanjut Fetty, bisnis perseroan masih optimistis tetap tumbuh hingga 15-20 persen. Pertumbuhan itu cukup signifikan, melihat kinerja penjualan semester I di tahun ini cukup baik, bila dibanding perolehan periode yang sama di 2017.
"Semester I-2018, kita masih peroleh pertumbuhan 20 persen. Sisi middle upper class masih bagus. Semester I tahun ini sudah meningkat jauh," sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News