MoU ini meliputi kerja sama pengembangan pelabuhan, promosi, pelayanan pelanggan, dan pengembangan yang menguntungkan bisnis maritim serta perdagangan internasional kedua negara.
"Pertumbuhan ekonomi Afrika tertinggi kedua setelah Asia. Kerja sama dengan negara-negara Afrika sangat penting bagi Indonesia. MoU ini merupakan bentuk dukungan Pelindo II pada program Kemenlu yang dapat menjadi langkah awal dalam menjalin hubungan baik antara Indonesia dan Afrika,"ujar Prasetya.
Dia menambahkan, Pelindo II mengarahkan pengelolaan pelabuhan di Djibouti sebanyak satu terminal. Usai penandatanganan MoU ini, Pelindo II akan membentuk tim bersama untuk mempercepat implementasi.
"Targetnya tahun ini sudah harus tandatangan kerja sama operasi," katanya.
Prasetya menjelaskan, Pelabuhan Djibouti Port merupakan yang terbesar di Afrika, dengan jumlah penduduk 800 ribu. Hal ini membuat mereka sebagai pintu gerbang masuk Afrika sebelah timur.
Meski demikian, dia mengakui ada saingan Pelindo II di wilayah tersebut, yaitu dari Marshline dan Singapura.
Dia juga menambahkan, kesepakatan ini difokuskan di pengembangan bidang teknologi dan peningkatan operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News