Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jembatan Tayan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Yudha Handita, di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa, mengatakan, jembatan dengan nilai investasi sebesar Rp1,028 triliun tersebut dalam kondisi siap untuk diresmikan.
"Kita sudah buka sejak 19 Februari 2016 bagi pengguna jalan. Ujicoba dilakukan selama dua minggu dan tidak ditemukan masalah, sehingga penggunaan jembatan kita lanjutkan hingga saat ini," kata Yudha dikutip dari Antara, Selasa (22/3/2016).
Namun, dalam rangka persiapan peresmian, Jembatan Kapuas Tayan ditutup sementara, sejak pukul 00.00, Senin (21/3). Untuk dua hari ini, para pengendara yang akan melintas diminta untuk dapat menggunakan kapal ferry yang disediakan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Dikatakannya, sebelum ada Jembatan Kapuas Tayan, penyeberangan untuk orang dan motor, mengunakan motor tambang (perahu klothok) dengan waktu tempuh lebih dari 10 menit ditambah waktu antrinya.
Sementara untuk roda empat atau truk menggunakan kapal ferry dengan waktu tempuh 20 menit ditambah waktu antrinya.
Yudha menjelaskan pengguna ferry harus membayar ongkos yang cukup mahal sekitar Rp100.000-Rp150.000 untuk satu kali penyeberangan. Sementara untuk truk bermuatan penuh bisa mencapai Rp230.000 sekali menyeberang.
"Karena itu mereka terbantu sekali dengan adanya jembatan ini," katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat jembatan yang telah terbangun tersebut. Masyarakat diharapkan tidak melakukan vandalisme dengan mencoret-coret jembatan atau melakukan hal-hal yang dapat merusak dan mengganggu fungsi jembatan.
Menurutnya, masyarakat sekitar sangat antusias terhadap keberadaan Jembatan Kapuas Tayan karena jembatan tersebut dijadikan tempat berfoto-foto.
"Kita sampai punya petugas khusus untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berfoto-foto atau selfie di atas jembatan namun ya seperti itu, ketika tidak ada petugas mereka kembali lagi, jadi main kucing-kucingan," ucapnya.
Yudha menjelaskan, berfoto di atas jembatan berbahaya karena sebagian besar kendaraan yang melintas merupakan kendaraan besar (truk) industri dengan kecepatan tinggi. Masyarakat tetap dapat memfoto jembatan tersebut namun dari sisi luar jembatan.
Tata kawasan Ia juga menyebut, pihaknya bekerja sama dengan kecamatan setempat sedang berupaya menata kawasan diujung-ujung sisi jembatan. Besarnya animo masyarakat yang ingin mengunjungi Jembatan itu, secara tidak langsung mendorong tumbuhnya bangunan-bangunan liar yang menjual makanan dan minuman.
"Bapak camatnya minta bantuan ke kami, untuk mendesainkan bangunan-bangunan di sisinya yang bagus dan tidak menimbulkan kesan kumuh, nanti desain tersebut sebagai panduan mereka untuk membangun, kami pun siap membantu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id