Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto. MI/PANCA SYURKANi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto. MI/PANCA SYURKANi.

Menperin Perkuat Kerja Sama Industri dengan Swiss

Husen Miftahudin • 02 Agustus 2016 16:47
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, Indonesia menjadi negara keempat dari daftar tujuan utama investasi di Asia bagi Swiss. Pada 2015, nilai perdagangan Indonesia-Swiss mencapai USD1,7 miliar atau meningkat tajam sebanyak 124 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
"Swiss juga memilih Indonesia sebagai salah satu negara prioritas untuk melakukan kerja sama strategis dalam rangka peningkatan ekonomi, termasuk di sektor industri," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
 
Kedepannya, Airlangga yakin kerja sama ekonomi kedua negara semakin kuat karena Pemerintah Swiss akan memberikan dukungan dan bantuan untuk Indonesia khususnya di sektor industri seperti pengembangan industri kecil dan menengah, industri agro, dan pelaksanaan pendidikan vokasi.

"Swiss merupakan salah satu negara industri maju di Eropa. Oleh karena itu, Indonesia perlu belajar mengenai penggunaan teknologi dan pengembangan SDM untuk industri yang diterapkan oleh Swiss," tutur dia.
 
Di samping itu, lanjut Airlangga, pihaknya terus mendorong para pengusaha Swiss agar menambah investasinya di Indonesia terutama sektor manufaktur, farmasi, dan bioenergi. 
 
"Hal ini sebagai upaya menjalankan arahan Presiden Joko Widodo terkait pemerataan industri di luar Pulau Jawa dan wilayah perbatasan," tutur Airlangga.
 
Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang memberi kemudahan kepada investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sederet paket kebijakan ekonomi dinilai mampu mendorong investasi dari pengusaha Swiss ke Indonesia.
 
"Hingga saat ini, sebanyak 150 perusahaan Swiss telah beroperasi di Indonesia dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 60 ribu orang. Kami harap dapat terus menjadi mitra usaha bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia mengingat potensi pasar yang cukup menggiurkan karena punya jumlah penduduk yang besar," ungkap Yvonne.
 
Sementara itu, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin Harjanto mengatakan, kerja sama dalam bidang ekonomi antara dua negara telah terimplementasi di berbagai bidang seperti industri pengolahan, pariwisata, pertanian, pendidikan, dan penerbangan.
 
Hubungan bilateral yang semakin erat ini ditandai dengan adanya beberapa kerja sama yang telah diimplementasikan dan adanya inisiatif kerja sama lanjutan, yang semuanya itu bermanfaat bagi kedua belah pihak.
 
"Saat ini, Comprehensive Economic Partnership antara Indonesia dan Swisss sedang dinegosiasikan dalam bentuk Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA), di mana Swiss menjadi salah satu anggota," ungkapnya. 
 
Negosiasi tersebut menjadi satu paket dengan nama Indonesia-EFTA Comprehensive Partnership Agreement (IE-CEPA). 
 
"Semoga jalannya negosiasi ini nantinya dapat berjalan lancar dan memberikan keuntungan ekonomi bagi kedua negara," pungkas Harjanto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan