"Artinya kebijakan B20 ada pengaruhnya terhadap neraca perdagangan migas," kata Darmin ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Februari 2019.
Data Badang Pusat Statistik (BPS) menyebutkan defisit migas Januari 2019 sebesar USD454,8 juta. Defisit pada bulan lalu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni USD935,6 juta.
Sementara defisit nonmigas Januari 2019 tercatat sebesar USD704,7 juta. Dengan demikian secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesa pada awal tahun ini mengalami defisit sebesar USD1,16 miliar.
"Ya memang defisit Januari membesar dibanding Januari tahun lalu. Tapi kalau dipecah dua menariknya kalau nonmigas memang naik defisitnya Januari ke Januari, tapi kalau (defisit) migas turun," jelas dia.
Darmin menjelaskan pemerintah akan mengambil langkah cepat untuk mengurangi defisit nonmigas tahun ini. Dirinya berharap defisit neraca perdagangan tahun ini bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
"Tentu untuk nonmigasnya ya kita kan baru menyusun kebijakan yang lebih jangka pendek itu baru. Ya mudah-mudahan memberikan dampak," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News