"IBEX ini (diharapkan) memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kesadaran bersama para pelaku industri perbankan untuk mereka bekerja keras agar perbankan nasional memberikan pelayanan canggih," ujar Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, di JCC, Jakarta, Rabu (9/8/2015).
Namun demikian, dirinya menilai, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses kepada lembaga jasa keuangan. Sejauh ini, baru sekitar 54 persen dari masyarakat yang memiliki akses kepada lembaga jasa keuangan, selebihnya belum tersentuh.
Untuk itu, Sigit mengimbau kepada para pelaku industri perbankan untuk terus meningkatkan layanan digital banking. Selain lebih murah, digital banking akan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
"Perbankan elektronik solusi paling masuk akal. Relatif lebih murah dan peningkatan masyarakat yang terjangkau layanan perbankan mendapati nilai tambah," jelas dia.
Sigit tidak menampik layanan digital banking sering dipandang rumit. Namun, perlu diketahui layanan tersebut sudah mulai diperkenalkan kepada masyarakat dari jauh-jauh hari sebelumnya, mulai dari layanan laku pandai hingga penggunaan uang elektronik (e-money).
"Perbankan digital sering dibayangkan sesuatu yang rumit. Dan (dengan adanya IBEX) kita dapat melihat dengan sudut pandang jauh lebih sederhana," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News