Bentoel akan PHK 1.000 karyawannya -- FOTO: MI/Bagus Surya
Bentoel akan PHK 1.000 karyawannya -- FOTO: MI/Bagus Surya

Bentoel PHK Karyawan karena Penjualan Menurun

Irene Harty • 12 September 2014 15:18
medcom.id, Jakarta: PT Bentoel Investama Tbk dan anak perusahaannya Bentoel Group, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.000 karyawannya. Penyebabnya, penjualan rokok yang menurun.
 
Demikian disampaikan Menteri Perindustrian, MS Hidayat, seusai pembukaan Rakernas (Rapat kerja nasional) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2014, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (12/9/2014).
 
"Ya Bentoel itu mungkin mau melakukan nasionalisasi, ingin melakukan efisiensi produknya, kan sales agak menurun," jelas Hidayat.

Dia mengatakan, dalam industri rokok terdapat dua lini yakni Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Bagi kebanyakan perusahaan rokok, dalam pandangan Hidayat, banyak kecenderungan untuk membangun kapasitas SKM lebih besar dengan mengurangi jumlah karyawan SKT.
 
Seperti diketahui, Bentoel Internasional Investama dan anak perusahaannya (Bentoel Group) menawarkan PHK kepada 1.000 karyawan. Langkah itu terpaksa diambil lantaran peningkatan beban usaha Bentoel, akhir-akhir ini.
 
Head of Corporate Regulatory Affairs Bentoel Group, Shaiful Bahari Mahpar, mengatakan manajemen berniat mengonsolidasi operasional 11 pabrik di Malang untuk efisiensi perusahaan.
 
Namun demikian, penawaran PHK itu telah berlandaskan pengunduran diri suka rela dengan kompensasi sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
 
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, mengungkapkan PHK yang dilakukan oleh Bentoel merupakan hal yang wajar dan jangan dikotomi.
 
"Yang namanya dalam dunia usaha itu kan orang bisa menang dengan persaingan, kalah dalam persaingan, ya jadi oleh karenanya jangan lagi mengidentifikasi sektor karena nanti jadi missed," tutur CT, beberapa waktu lalu.
 
Selain itu dunia usaha rokok memang sedang digempur oleh gencarnya kampanye anti merokok. Oleh sebab itu, penilaian dalam melihat PHK ini sebaiknya perlu hati-hati disertai dengan pengembangan sektor lain seperti infrastruktur.
 
"Tadi kan kita bilang kalau seandainya infrastruktur itu bagus kuat maka kita akan punya daya saing, dan menang dalam persaingan, kalau menang dalam persaingan investasi akan masuk, industri akan berkembang, perdagangan juga akan luar biasa," tukas Chairul.
 
Dengan demikian, tambah CT, ekonomi akan tumbuh luar biasa, penyerapan tenaga kerja juga akan luar biasa, dan kemiskinan juga pasti turun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan