Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso mengatakan, penggunaan kartu dengan chip dilakukan untuk kartu yang baru diterbitkan. Dirinya belum bisa memperkirakan berapa banyak kartu yang sudah menggunakan teknologi tersebut.
"Kita menjual kartu chip ini bagi pembukaan tabungan-tabungan baru. Sambil menunggu itu paralel nanti kita ganti yang nasabah-nasabah ke dalam chip itu," kata dia ditemui di Hotek Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017.
Dirinya menambahkan, memang tak semua kartu baru yang didapat nasabah sudah menggunakan chip. Pasalnya anak usaha BRI itu masih harus menghabiskan stok kartu yang lama, di mana kartu tersebut belum menggunakan teknologi chip.
Penggunaan chip dalam kartu ATM maupun debit sendiri bertujuan untuk meningkatkan keamanan bertransaksi nasabah. Selain itu, implementasi ini mendorong terciptanya interoperabilitas instrumen yang sejalan dengan National Payment Gateway serta efisiensi sistem pembayaran.
Selain itu, BRI Syariah juga mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan menyediakan layanan yang memudahkan nasabah. Salah satunya adalah layanan m-banking yang sudah bisa dinikmati oleh para nasabah BRI Syariah.
"Transaksi m-banking 25 ribu per bulan. Karena kita punya internet banking (i-banking), sms banking, cash management system (cms). Itu kalau ditotal bisa lebih dari 25 ribu," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News