"Kami akan mengarahkan kapal-kapal milik anggota INSA yang melintasi kawasan Selat Malaka memanfaatkan jasa pemanduan ini," kata Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto dalam keterangan tertulis, Selasa 16 Mei 2017.
INSA menjadi perwakilan dari perusahaan pelayaran Indonesia saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu pengusaha pelayaran dan operator pelabuhan asal Singupura, di Singapura, siang tadi. Pertemuan dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura. Agenda pertemuan adalah mempromosikan jasa pemanduan di Selat Malaka.
"Pertemuan ini membuka peluang bagi pelayaran Indonesia dan Singapura untuk menjalin kerja sama di sektor maritim," kata Carmelita.
Pemanduan Selat Malaka dan Selat Singapura telah diluncurkan pada 10 April 2017 di Batam. Jasa pemanduan kapal ini disediakan Pelindo 1. Adapun rute yang disediakan antara lain:
- Iyu Kecil - Nongsa (70 NM),
- Horsburgh - One Fanthom Bank (260 NM),
- Horsburgh - Dumai (220 NM),
- Horsburgh - Pulau Berhala (425 NM),
- Horsburgh - Lhokseumawe (540 NM), dan
- Horsburgh - Pulau Sabang (680 NM).
Rute jasa pemanduan juga berlaku untuk arah sebaliknya.
Pada kesempatan itu, INSA mendukung upaya Kementerian Perhubungan menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional. Ia berharap keberadaan pelabuhan ini dapat meningkatkan daya saing industri maritim Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News