Adapun yang salah satunya sub kategorinya dimenangkan oleh Meikarta. Menjawab pertanyaan di masyarakat mengenai kriteria dan kategori penilaian yang diberlakukan dalam Golden Property Award, pihak IPW memaparkan tidak semua kategori dan penentuan pemenang dilakukan bersama dengan BTN selaku sponsor utama dalam acara tersebut.
"Kami perlu tegaskan bahwa kategori Innovative Marketing dibuat oleh IPW dan dilakukan penjurian dan ditentukan pemenangnya secara independen. Bahkan 100 persen oleh IPW tanpa peran serta BTN," kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa 18 September 2017.
IPW memisahkan kategori penilaiannya dengan BTN karena BTN lebih fokus pada penjurian yang terkait kontribusi pengembang terhadap program-program dan produk mereka. BTN hanya membuat 10 kategori, di antaranya khusus untuk pengembang terbaik dalam penyaluran KPR syariah baik susbidi maupun nonsubsidi, pengembang KPR subsidi dan nonsubdisi.
Link: YLKI Minta IPW Evaluasi Penghargaan kepada Meikarta
"Baik untuk perusahaan maupun grup dan juga pengembang dengan realisasi kredit konstruksi terbaik, di luar kategori tersebut, penilaian di luar tanggung jawab BTN," jelas Ali.
Selain kategori Innovative Marketing, IPW melakukan penjurian secara independen untuk kategori Proyek Perumahan, Kategori Proyek Apartemen, Kategori Proyek Shopping Center/Mall, Kategori Perusahaan, dan Kategori Tokoh Individu.
Adapun kategori khusus di bidang marketing dibuat untuk meelihat sejauh mana unsur inovasi dalam bidang pemasaran digencarkan oleh pengembang. IPW menentukan pemenang berdasarkan kreativitas dari para pengembang dan bagaimana strategi pemasarannya memberikan dampak yang luar biasa.
Untuk kategori innovative marketing, para pemenangnya antara lain Superpro (Supermarket Properti) sebagai Best Innovative Networking Marketing dengan memberikan terobosan jaringan penjualan secara digital. Sementara kategori Price Amesty (Sinarmas Land) Best Innovative Marketing Strategy.
"Streteginya unik karena pengembang kreatif dengan mengkombinasikan penjualan properti dengan memanfaatkan isu tax amesty dengan gimmick dan diskon yang belum pernah dilakukan oleh pengembang lainnya," kata Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News