Hal itu dilakukan lantaran telah ada finalisasi kerja sama antara Alumunium Corporation of China (Chinalco) dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam pengolahan aluminium.
"Itu (ke Jerman) soal aluminium, jadi waktu itu kita sudah finalisasi minggu lalu dengan China Alumunium Company untuk kita finalisasi untuk pembangunan refinary bauksit di Mentawah," kata Rini, usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR-RI, di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Jumat (18/12/2015) dini hari.
Rencananya, tutur Rini, kerja sama inu akan berujung pada pembentukan perusahaan gabungan atau joint venture. Di mana nantinya akan menjadikan alumina menjadi suatu produk bernilai.
"Kemudian grade alumina kita kirim ke Inalum terus di situ bikin joint venture untuk akhirnya membuat produk akhir apa saja," ungkap dia.
Rini menjelaskan, salah satu produk akhir tersebut bisa berbentuk bahan baku otomotif yakni engine block dan piston. Diharapkan produk akhir seperti ini dapat diproduksi dan diolah di Kuala Tanjung.
"Karena untuk bisa mendapatkan nilai yang tinggi maka produk harus sampai produk akhir, jadi joint engine block seperti itu," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id