"Ya otomatis (perbankan responsif). Otomatis harus, itu BI secara bertahap. Kita harapkan bulan depan turun lagi, turun lagi," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Pemerintah mempunyai asumsi bahwa untuk memancing investasi datang dengan tujuan perekonomian tumbuh maka dibutuhkan tingkat suku bunga yang rendah. Penurunan suku bunga acuan diharapkan dapat menarik pengusaha dan masyarakat menanamkam modal.
"Supaya orang mau investasi. Kalau bunga tinggi akhirnya orang simpan saja di deposito," kata JK.
Sejauh ini, BI masih memiliki ruang pelonggaran kebijakan moneter yang cukup terbuka lebar. Ruang itu masih terbuka begitu lebar meski bank sentral baru saja menurunkan suku bunga acuan atau BI rate dari 7,50 persen menjadi 7,25 persen.
"Secara umum kita juga lihat bahwa masih ada ruang untuk melonggarkan moneter lebih jauh," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo, di tempat berbeda, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Namun demikian, BI akan tetap memperhatikan beberapa hal untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya. Di antaranya adalah bagaimana stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan.
"Nanti kita lihat dan kita harapkan kondisi akan terus bisa terjaga sehingga peluang dari pelonggaran moneter lebih jauh bisa dilakukan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id