B20 resmi diluncurkan. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)
B20 resmi diluncurkan. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)

Pemerintah Resmi Luncurkan B20 untuk Semua Sektor

Desi Angriani • 31 Agustus 2018 18:37
Jakarta: Pemerintah secara resmi meluncurkan kebijakan penggunaan biodiesel 20 persen (B20) untuk sektor Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO. Kebijakan penggunaan bahan bakar campuran minyak sawit ini sebelumnya baru diterapkan pada penugasan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
 
Peluncuran dilakukan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri BUMN Rini Soemarno di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat sore, 31 Agustus 2018.
 
Dalam sambutannya, Darmin mengatakan implementasi B20 merupakan upaya pemerintah untuk menekan lebarnya defisit neraca perdagangan nasional di tengah gejolak ekonomi global.

Melalui kebijakan ini, pemerintah bisa menghemat devisa hingga USD2 miliar-USD3 miliar lewat pengurangan impor bahan bakar fosil. Jika dihitung potensi penghematan devisa per hari mencapai USD21 juta dengan jumlah per tahun sebesar USD5,5 miliar.
 
Pemerintah Resmi Luncurkan B20 untuk Semua Sektor
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno saat meluncurkan B20. (FOTO: Medcom.id/Desi)
 
"Sore ini kita resmikan B20 dan kita bisa menghemat devisa USD2 miliar-USD3 miliar," ujar Darmin.
 
Ia memastikan penggunaan CPO sebagai bahan bakar tidak akan mengurangi produksi ekspor. Sebab, produksi minyak sawit dalam negeri begitu melimpah sehingga harus dimanfaatkan secara masif. Dengan begitu, harga CPO dalam negeri bisa meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan petani sawit yang naik 24 persen pada 2017.
 
"Stok kita banyak kalau tidak ditambah pemakaian harga turun, bukan ekspor yang turun. Adanya B20 selain menghemat solar, devisa itu sekaligus mengurangi penumpukan stok sehingga harga mulai bergerak naik," ungkapnya.
 
Di samping itu, penggunaan B20 juga mendorong penyerapan tenaga kerja di mana pekerja di sektor pertanian mencapai 321.446 orang. Di sisi lain dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan peningkatan kualitas lingkungan 3,84 juta ton CO2e.
 
"Nantinya juga mendorong penyerapan tenaga kerja dan emisi gas rumah kaca," pungkas dia.
 
Adapun B20 adalah campuran 80 persen solar minyak bumi dan 20 persen biodiesel yang berasal dari nabati/kelapa sawit yang telah diuji coba dan diimplementasikan sejak 2016.
 
Penggunaan B20 juga dipastikan aman bagi seluruh kendaraan karena ramah lingkungan dan bersih, pembakaran lebih sempurna, tidak menghasilkan racun/non toxic, bebas sulfur, dan dapat terurai.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan