Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam mengatakan perjanjian kerja sama ini tidak hanya melihat potensi bisnis semata, tetapi juga turut membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri khususnya swasta agar dapat membangun kekuatan pertahanan dan keamanan nasional yang tangguh.
"Kami memandang bahwa proses perawatan, pengadaan, dan pembangunan Alutsista mengandung risiko yang dapat diminimalkan melalui jasa asuransi, sehingga tugas yang digariskan oleh Pemerintah dapat terselesaikan dengan tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran," ujar Asmawi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat, 4 Mei 2018.
Askrindo telah memiliki pengalaman dalam menjamin proyek-proyek alutsista, baik yang dikerjakan oleh perusahaan BUMN seperti PT PAL, PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia, maupun perusahaan swasta nasional.
Perjanjian kerja sama yang dilakukan antara Askrindo dengan Pinhantanas ditandatangani Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam dan Ketua Pinhantanas Evi Lusviana yang disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu.
Dalam kerja sama tersebut, Askrindo akan menjamin asuransi kredit, asuransi kerugian, suretybond (jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan); kontra bank garansi (jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan); custom bonds; kontra L/C; dan SKBDN.
"Potensi bisnis dengan Pinhantanas relatif besar dan kami optimis bisa berperan dalam proyek-proyek Pinhantanas yang pada 2018 berjumlah sebesar Rp25 triliun," tambah Asmawi.
Dari kerja sama ini, Asmawi berharap Askrindo ke depannya akan semakin berkembang dan dapat mendukung program pemerintah. Tidak hanya di bidang perekonomian, tetapi di bidang lainnya seperti pertahanan.
"Ke depan, kami ingin membuktikan bahwa Askrindo merupakan perusahaan asuransi yang tangguh dan tidak hanya mendukung program pemerintah di bidang perekonomian, tetapi juga di bilang lainnya seperti yang kita lakukan sekarang ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News