"Kalau dibanding tahun lalu jumlah pengunjung dan transaksi lebih banyak dari tahun ini, ya segera kita ganti," tegas Enggar dalam peluncuran TEI 2018, di Aula Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 20 April 2018.
Menurutnya, kegiatan promosi yang bukan penjualan langsung menjadi tanggung jawab ITPC dan Atase Perdagangan yang berada di luar negeri. Pasalnya, para perwakilan kini tidak hanya mengemban tugas sebagai pejabat pemerintah tapi dituntut menjadi agen pemasaran dan promosi bagi produk-produk Indonesia, termasuk pameran dagang berskala internasional.
"Masing-masing kita punya kerja yang besar, saling bahu membahu. Yang membutuhkan informasi, komunikasi untuk bisa menyampaikan kepada importir di sana, mitra saudara, mengalmai kesulitan untuk bisa tambah meyakinkan beritahu," tutur Mendag.
Mendag pun menugaskan 44 Atase Perdagangan dan kantor ITPC di berbagai negara untuk terus meyakinkan buyer agar datang ke TEI dan berbisnis dengan para pelaku usaha Indonesia. Ia pun optimistis hasil TEI 2018 akan berkontribusi signifikan bagi kinerja ekspor Indonesia di tengah perseteruan dagang antara AS-Tiongkok.
"Saya ingin yakinkan saudara, ini waktunya kita lebih percaya diri, menjual produk kita dan meyakinkan dunia bahkan di tengah perseteruan dagang antara AS-Tiongkok kemudian dengan Eropa. Maka peluang kita akan lebih besar," pungkasnya.
Pada 2017, TEI berhasil melampaui target transaksi yang dipatok di USD1,1 miliar dengan membukukan transaksi sebesar USD1,41 miliar, atau naik 37,36 persen dibandingkan 2016. TEI 2017 juga mencatatkan jumlah pengunjung pameran sebanyak 27.711 orang dari 117 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News