Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman optimistis e-Payment Toll mampu mendorong penggunaan transaksi elektronik di seluruh ruas tol dengan operator Jasa Marga. Pasalnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan 60 persen ruas tol dengan operator Jasa Marga harus menggunakan transaksi elektronik.
"Untuk ruas Jakarta Outer Ring Road sampai hari ini penggunaannya (transaksi elektronik) sudah 23 persen, Cawang-Tomang-Pluit 23 persen, Tol Sedyatmo 23 persen, Semarang 22 persen, Bogor Outer Ring Road 17 persen. Sebagian besar ruas tol sudah di atas 20 persen," ujar Adityawarman, dalam peluncuran e-Payment Toll Sinergi BUMN, di Kantor Jasa Marga pintu tol Jati Asih, Bekasi, Senin (21/3/2016).
Sebelum e-Payment Toll hadir, telah lebih dulu e-money milik Bank Mandiri yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran tol. Diakui Adityawarman bahwa penggunaan e-money sendiri rerata sudah 30 persen di ruas tol Jasa Marga.
"Harapan Bu Menteri (Rini) kalau ini terpasang kan di atas 60 persen. Tapi kita optimistis bahwa dari penggunaan e-money Bank Mandiri saja sudah 30 persen rata-ratanya. Kalau dikali empat kan 120 persen, malah itu sudah lebih dari 100 persen," tegas dia.
Ia menambahkan, ini dilakukan agar penggunaan e-Payment Toll ini tidak secara parsial atau sebagian, tetapi bisa diterapkan di seluruh tol secara menyeluruh. Sehingga pengguna jalan tol yang telah memiliki e-Payment Toll tidak kesulitan dalam melakukan transaksi pembayaran.
"Kartu ini diharapkan bisa digunakan di seluruh ruas, tidak boleh parsial-parsial seperti dari Jagorawi lalu pindah ke Cikampek, tapi ini minimal bisa digunakan di semua ruas Jasa Marga. Itu akan kami laksanakan dan tinggal di copy saja (penerapan e-Payment Toll) asal ada kemauan dari kita," tutup Adityawarman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News