"Di mana letak kita tidak mampu memenuhi konsumsi negeri sendiri? Lahan kita sangat luas. Petani sanggup meningkatkan produksi beras. Sanggup tidak?" tanya Ganjar ke para petani Desa Menrek Cilacap, Jawa Tengah saat acara Panen Raya, Senin, 29 Februari.
Tantangan Ganjar pun diterima petani dari Desa Menrek. Mereka menyatakan sanggup meningkatkan produksi padi untuk konsumsi nasional. Di sisi lain, tambah Ganjar, perang dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah rebutan pangan. Indonesia, lanjut Ganjar, harus mengumumkan kedaulatan pangan.
"Kita sudah punya teknologi yang bagus. Tidak ada alasan kita tidak punya beras," ujar Ganjar.
Ganjar pun meminta para petani memantau perkembangan harga gabah di Jawa Tengah. Ia tidak ingin harga jual jual Gabah Kering Panen (GKP) merosot jauh dari harga beli yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp3.700 per kilogram (kg).
"Nanti saya akan operasi bersama pak Bulog agar petani saat panen raya bisa menghasilkan yang raya juga," tutur Ganjar.
Dalam panen raya serentak itu, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan alsintan kepada petani Cilacap berupa 53 unit traktor roda dua, 20 unit pompa air, satu unit traktor roda empat, dan empat unit rice transplanter.
Selain pemberian alsintan, Kementan dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) juga membeli 10 ton Gabah Kering Giling (GKG) petani desa Menrek. Hal ini merupakan realisasi program dari pemerintah untuk memotong supply chain yang terlalu panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News