melantik 130 Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) Indonesia periode 2023-2028.
melantik 130 Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) Indonesia periode 2023-2028.

Ketum Kadin: Ada Kekhawatiran Perusahaan Asing Menguasai Perekonomian Indonesia

Medcom • 20 Mei 2024 21:00
Jakarta: Indonesia perlu menerapkan sistem ekonomi Pancasila sebagai penyeimbang dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Hal itu penting agar terwujud pemerataan ekonomi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid mengatakan, 98 persen pengusaha Indonesia adalah UMKM dan 90 persen dari UMKM tersebut ada di level mikro yang penghasilannya kurang dari Rp20 juta per tahun atau kurang dari Rp2 juta per bulan. 
 
"Ini PR (pekerjaan rumah) kita bersama untuk menaikkan level pengusaha dari usaha mikro menjadi kecil dan pengusaha kecil ke menengah," kata Arsjad Rasjid saat melantik 130 Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) Indonesia periode 2023-2028.

Arsjad menekankan kepada pengurus HIPPI untuk aktif dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Ekonomi nasional harus tumbuh 6-8 persen agar Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia. 
 
"Ada ancaman serius jika pengusaha nasional tidak mengambil peran signifikan dalam perekonomian Indonesia. Apalagi, di era keterbukaan seperti sekarang ada kekhawatiran perusahaan asing bakal menguasai perekonomian Indonesia di 2045," ujarnya.
 
Ketua Umum HIPPI periode 2023-2028 Erik Hidayat mengatakan, pihaknya akan mengembangkan UMKM di Indonesia. HIPPI bakal berkontribusi untuk meningkatkan pengusaha level menengah nasional menjadi 2 persen dari total penduduk Indonesia. 
 
"Perlu ada keseimbangan antara investasi asing, dukungan serta perlindungan Pemerintah kepada pengusaha nasional," kata Erik.
 
Erik menyebut HIPPI akan menjadi organisasi yang aktif melakukan check and balance terhadap kebijakan Pemerintah. Terutama di bidang ekonomi agar memiliki keberpihakan pada pengusaha nasional serta sistem ekonomi yang menekankan keberlanjutan atau sustainability daripada keuntungan jangka pendek saja.
 
Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Bambang Soesatyo mendorong para pengusaha untuk bekerja keras melahirkan lebih banyak pengusaha menengah-kecil agar dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional.
 
Bamsoet menyebut jumlah pengusaha menengah-kecil masih memprihatinkan. Sebagai contoh, pengusaha nasional Ciputra pernah mengungkapkan dari 50 pengusaha properti di Indonesia, hanya 1 dari pribumi.
 
Bamsoet juga mengutip ucapan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla yang menyebut, dari 10 orang terkaya di Indonesia, hanya 1 pribumi. Data lain dari Prof. Didin Damanhuri mencatat, Indonesia hanya memiliki 9 pengusaha pribumi yang masuk dalam top 50 daftar orang terkaya Indonesia.
 
"Gambaran berbagai data tersebut bukanlah untuk menguatkan sentimen dan dikotomi antara pribumi dan non pribumi, karena setiap pelaku ekonomi memiliki peran dan kontribusi yang sama dalam memajukan perekonomian nasional. Gambaran di atas justru harus menjadi pelecut semangat bagi para pengusaha pribumi untuk mengoptimalkan implementasi sistem ekonomi kerakyatan yang menjadi pondasi perekonomian nasional," ujar Bamsoet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan