Hal tersebut dikatakan Presiden Direktur PT Lotte Group Joseph Buntaran saat mengisi diskusi bersama para pelaku bisnis ritel di Hotel Mercure Kemayoran, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019. "Tidak gampang yang kita hadapi akhir-akhir ini. Pemain ritel sangat susah, pasarnya setengah mati," ujar Joseph, yang disambut tawa peserta.
Untuk mengatasi tantangan disrupsi, lanjut Yoseph, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya adalah penajaman kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"45 persen biaya kita alokasikan untuk people, karena problem terbesar kita di people. Saya ingin SDM yang mengerti arahan saya, membina hubungan baik dengan pemasok, dan baik dalam melayani costumer," paparnya.
Untuk meningkatkan kualitas SDM, kata Yoseph, tidaklah murah dan membutuhkan biaya yang tinggi. Pertimbangan ini seringkali menjadi dilema.
"Tapi kami putuskan training tetap dilakukan, meski bukan jaminan, tapi harus tetap kita training," ungkapnya.
Kedua, strategi yang dilakukan adalah peyelarasan hubungan antardivisi. "Karena kalau internal saja enggak kompak, bagaimana mau berurusan dengan customer," imbuhnya.
Kemudian, yang tak kalah penting adalah penguatan kolaborasi antarpemasok dan persiapan teknologi untuk beralih ke toko online. "Ini tentunya tidak gampang, sangat tidak gampang, karena sekali lagi, beralih ke online ini butuh biaya dan orang yang tidak murah. Tapi itu kita akan persiapkan walau susah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News