Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan, pada saat ini progres pembangunan teknik sipil LRT telah mencapai 40 persen. Pengerjaan tersebut akan lebih cepat hingga akhir tahun ini bisa terselesaikan.
"Setelah teknik sipil LRT bisa terselesaikan akhir tahun, maka pengadaan kereta di awal tahun depan (2018) bisa dilakukan. Pekerjaan sistem, uji coba, kereta dan lain-lain, itu tanggung jawab mereka (KAI). Juni 2018, baru full operasional," ungkap Choliq, ditemui usai RUPST perseroan di Kantor Pusat Waskita Karya, Jakarta, Jumat 17 Maret 2017.
Proyek LRT di Palembang, sebut Choliq, merupakan pengerjaan yang strategis. Karena semua anggaran dialokasikan dari dana APBN. Percepatan proyek itu juga akan memfasilitas acara bergengsi ASEAN Games 2018. Kontrak pembangunan LRT ini, lanjut Choliq, sudah mencapai kesepatan yang cukup positif, baik dari nilai kontrak, pendanaan, maupun pembiayaan.
"LRT sudah final. Segala macam aspek. Nilai, jadwal, pembayaran dan sumber pandanaan. Itu 100 persen APBN. Dilunasi Juni 2018 pada saat proyek selesai," tutup Choliq.
Sebelumnya, pembangunan LRT di Palembang sudah mencapai 25 persen hingga akhir November 2016. Setidaknya, pengoperasian LRT di Palembang bisa terjadi di awal 2018, seiring dengan berlangsungnya Asian Games 2018.
"Proyek LRT sudah mencapai 25 persen hingga saat ini. Pengerjaan masih sesuai perencanaan (on schedule) dengan target waktu Asian Games 2018," jelas Choliq.
Lebih cepatnya pengerjaan LRT, tutur Choliq, jangan diremehkan. Karena, perkembangan proyek sangat cepat, dan diproyeksikan bisa melesat lebih awal. Pembangunan sudah tiga bulan lebih cepat penyelesaiannya bila dibanding waktu yang ditargetkan.
"Ini kira-kira dua sampai tiga bulan lebih maju dari target awal," tambah Choliq.
Dengan target bisa beroperasi di 2018, lanjut Choliq, maka pembangunan LRT diharapkan bisa rampung di 2017. Setelah konstruksi selesai, selanjutnya akan di pasang instalasi listrik, penerangan, dan sistem informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News