Menteri Pertanian (Mentan) Arman Sulaiman mengatakan, selama dua tahun ini hanya produksi kedelai yang mengalami penurunan cukup signifikan. Penurunan produksi komoditas dasar pembuat kecap ini turun karena kondisi iklim yang tidak mendukung.
"Produksi kita dari 12 komoditas strategis, satu turun, 12 naik. Yang turun adalah kedelai karena iklim yang tidak mendukung sehingga kedelai turun," kata Amran, di Gedung Bina Graha, Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Adapun salah satu komoditas yang mengalami kenaikan produksi cukup signifikan adalah jagung. Periode ini jagung mengalami kenaikan produksi sebesar 21 persen. Produksi ini menurunkan impor sebesar 60 persen.
.jpg)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (MI/RAMDANI)
"Tapi jagung naik 21 persen dari biasanya satu persen. Impor turun 60 persen tahun lalu," ujar Amran.
Baca: Kementerian Pertanian Kampanye Konsumsi Ayam Dingin Segar
Lebih lanjut, Amran mengungkapkan, kenaikan produksi 11 komoditas yang lain sudah memperlihatkan dampak terhadap penurunan tingkat impor. Ia menyebutkan, saat ini Indonesia sudah tidak terlalu bergantung pada impor beras, bawang, cabai, bawang, dan jagung.
"Padi 11,7 persen, bawang sudah dilaporkan, jagung impor trurun 60 persen, beras tidak impor lagi, bawang tidak impor, bahkan ekspor, cabai sudah selesai," pungkas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News