Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Fluktuasi Daging Sapi Dipantau

19 Oktober 2016 09:49
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus memantau harga dan pasokan daging sapi dalam tiga bulan ke depan. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi melambungnya harga daging sapi pada akhir tahun.
 
"Pasokan dan harga daging sapi tergolong stabil. Namun, harganya tergolong tinggi, yaitu Rp120 ribu per kilogram. Bila itu tidak diawasi, harganya bisa melonjak pada akhir tahun nanti," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementan, Oke Nurwan, seusai mengikuti rapat koordinasi pasokan pangan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin.
 
Paling tidak, lanjut dia, untuk akhir tahun nanti harus bisa dipastikan agar stok dan harganya stabil, terutama untuk komoditas utama.

Pada kesempatan sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah akan tetap mengimpor daging kerbau dari India untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat seiring dengan masih tingginya harga daging sapi di pasaran.
 


 
"Oh ya, kita akan impor sesuai kebutuhan. Kalau pasar masih membutuhkan, tentu kita guyur," katanya.
 
Dia mengatakan harga daging kerbau impor di pasaran Indonesia saat ini setara dengan harga di Malaysia yang sebelumnya dikabarkan lebih murah. Baik di Indonesia maupun di Malaysia, daging kerbau impor sama-sama dijual Rp65 ribu per kilogram.
 
Inseminasi
 
Dalam rangka mempercepat program swasembada daging sapi, menurut Amran, Kementerian Pertanian pada tahun depan akan memberikan 4 juta paket inseminasi buatan gratis untuk peternak di seluruh provinsi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging sapi, kata Amran, Indonesia tahun ini masih perlu mengimpor 1 juta sapi hidup.
 
Guna mempercepat produksi sapi dalam negeri, menurut dia, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan saat ini menerapkan kebijakan baru dengan mewajibkan keberadaan indukan sapi di setiap impor sapi bakalan.
 
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menargetkan inseminasi pada 2.000 sapi betina milik sejumlah peternak bisa dilakukan pada tahun depan. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi target Jawa Barat Tangguh Pangan 2019.
 
"Inseminasi perlu dilakukan karena kebanyakan sapi di Karawang berasal dari luar. Untuk itu, ke depannya, pemenuhan harus dilakukan secara mandiri," jelas Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Karawang kepada Media Indonesia, kemarin.
 
Masih dari rapat koordinasi di Kantor Kemenko Perekonomian kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan rata-rata harga komoditas pangan secara nasional pada umumnya mengalami penurunan dengan kisaran 1,04-3,45% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
 
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya bawang merah, bawang putih, daging sapi, minyak goreng, dan telur ayam.
 
Perincian dari penurunan harga itu antara lain bawang merah turun dari Rp35.500 menjadi Rp35.120 per kilogram dan bawang putih turun ke harga Rp36.030 dari Rp36.420 per kilogram. Selain itu, daging sapi berada di harga Rp113.680 dari sebelumnya Rp113.970 per kilogram. Minyak goreng dan telur ayam juga mengalami penurunan, masing-masing di harga Rp11.520 per liter dan Rp22.400 per kilogram. (Media Indonesia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan