"Jadi (harga tiket Rp10 ribu) untuk (warga) Jakarta dan sekitarnya masih affordable," kata dia usai meninjau MRT di Halte Senayan, Jakarta, Rabu 6 Maret 2019.
Dirinya menambahkan, investasi sebesar Rp16 triliun dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta tidak mungkin hanya kembali dalam bentuk penjualan tiket saja. Oleh karena itu harga yang diusulkan dinilai masih masuk akal bagi masyarakat.
"Keseluruhan tadi tentu dari sisi biaya waktu yang akan kita hemat dan juga kenyamanan serta daya beli masyarakat masih comparable dari pengeluaran penumpang untuk menggunakan fasilitas tersebut," jelas dia.
Meski begitu, Sri Mulyani menyebut harga tiket MRT akan diatur sesuai jarak yang ditempuh per kilometer (km). Dirinya berharap harga tiket dibuat pada level yang masyarakat mampu membayarnya, termasuk jika dikenakan harga per kilometer.
"Tapi kalau dilihat dari jarak dan kalau berhenti dari stasiun ke stasiun lain mereka hanya membayar Rp 2.500. jadi nanti saingannya adalah kalau mereka harus naik Grab dan Gojek. Itu adalah kompetisinya," ungkapnya.
PT MRT Jakarta sebelumnya sempat mengusulkan dua skenario terkait tarif MRT. Skenario pertama, tiket dengan tarif Rp8.500. Tarif ini bisa dipakai apabila harga per kilometer Rp700.
Skenario kedua, harga tiket Rp10.000. Harga ini diterapkan bila tarif per kilometer Rp850. Kedua harga akan ditambah boarding fee Rp1.500. Kedua skema telah ditanyakan kepada 10 ribu penumpang. Mereka bersedia menggunakan MRT bila tarifnya berkisar antara Rp8.500-Rp10.000.
Sri Mulyani Indrawati menjajal Mass Rapid Transit (MRT) dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Lebak Bulus, dan kembali lagi ke Senayan. Waktu yang ditempuh dari halte Bundaran HI menuju Lebak Bulus sepanjang 16 kilometer (km) adalah 30 menit.
Ani, sapaan akrabnya, mengaku senang dengan progress dari angkutan cepat terpadu di ibu kota tersebut. Apalagi pembiayaan dari pembangunan MRT merupakan kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah DKI Jakarta.
"MRT ini merupaka join company antara pusat dalam hal ini 49 persen dan pemda. Dan biaya investasi MRT ini juga dibiayai oleh APBN dan APBD," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News