"Data terakhir 24 persen dari PDB. Bandingkan dengan negara lain, ada yang di bawah 15 persen, bahkan di bawah 10 persen," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementrian PUPR Danis Sumadilaga, saat mengisi diskusi di Hotel Millenium Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Februari 2019.
Integrasi transportasi multimoda, tambah Danis, menjadi langkah untuk menekan biaya logistik. Dia mencontohkan barang yang keluar dari pelabuhan memiliki dua pilihan. Misalnya mau menggunakan jalan atau rel, atau kombinasi keduanya
"Karena dari pelabuhan itu ujung-ujungnya ke darat. Itu yang sedang kita bangun infrastruktur penghubungnya," jelas dia.
Danis menegaskan pemerintah terus mendukung pembangunan infrastruktur penghubung guna mendukung efisiensi logistik nasional. Beberapa di antaranya akses khusus menuju Pelabuhan Tanjung Priok. "Bahkan Teluk Lamong di Surabaya dan Patimban 40 Km," urainya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR mengatakan pemerintah memiliki target pembangunan jalan tol sepanjang 1.852 kilometer (km) selama periode 2015-2018. Hingga saat ini, pembangunan jalan tol baru terealisasi 782 km.
Selain tol, target pembangunan jalan nasional juga hampir rampung. Total pembangunan jalan nasional pada 2015-2018 yang telah terealisasi sepanjang 3.387 kilometer, termasuk didalamnya jalan perbatasan. Pada 2019 akan dibangun 732 km sehingga totalnya menjadi 4.119 km.
Selain itu, pembangunan jembatan juga menjadi prioritas di mana pada tahun ini ditargetkan pembangunan jembatan sepanjang 10.029 km dapat terealisasi. Dengan demikian, pada 2015-2019 pembangunan jembatan bisa mencapai 51.092 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News