Kimia Farma telah resmi memiliki saham mayoritas Phapros sebanyak 476 juta saham atau sekitar 56,77 persen dari saham yang dimiliki oleh RNI pada Rabu, 27 Maret 2019. Adapun nilai akuisisi tersebut sebesar Rp1,36 triliun. Akuisisi Phapros oleh Kimia Farma merupakan wujud dari sinergi BUMN.
"Hal itu untuk meningkatkan portofolio produk dari Kimia Farma dan Phapros serta nantinya akan mendorong terciptanya efisiensi," kata Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2019.
Bergabungnya Phapros dengan Kimia Farma diharapkan dapat membawa sejumlah manfaat untuk masyarakat dan negara. Dengan kepemilikan lini bisnis yang sama, langkah strategis ini dinilai akan memperluas akses layanan kesehatan dan produk farmasi dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk rakyat Indonesia.
"Selain itu juga akan menciptakan efisiensi biaya operasional dan distribusi barang, meningkatkan diversifikasi portofolio produk, serta memperkuat jaringan produksi," ujar Wahyu.
Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir berharap akuisisi ini akan memperkuat kinerja keuangan kedua entitas sehingga nilai investasi bertambah lebih besar. Selain mempercepat pertumbuhan, aksi korporasi ini juga bertujuan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan Kimia Farma dan Phapros.
Pelayanan tersebut baik kelengkapan portofolio produk, ketersediaan produk, maupun akses penyebaran produk yang lebih baik. "Semoga bergabungnya Phapros dengan Kimia Farma dapat memperkuat dan memperluas layanan kesehatan kepada masyarakat," tuturnya.
Hal senanda juga dikatakan Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo. Menurutnya akuisisi ini menjadi salah satu momentum bersejarah bagi RNI dalam mendukung penuh sinergi BUMN. "Sebagai agen pembangunan negara, kami turut mendorong tercapainya cita-cita pemerintah termasuk dalam percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan," tutup Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News