Rakyat di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
Seorang petani karet, Sabtu (6/12/2014) sore itu, menumpahkan keluh kesahnya karena harga karet yang dijualnya hanya Rp5.000 per kilogram dari harga sebelumnya yang pernah mencapai kisaran Rp10.000 hingga Rp15.000. Petani tersebut meminta pemerintah untuk intervensi menentukan harga karet.
"Lho, jadi siapa yang harus saya marahi ini?," tukas Presiden Joko Widodo sambil tersenyum menanggapi petani tersebut.
Kepala Negara kemudian menjelaskan bahwa harga karet ditentukan oleh pasar karet internasional dan memang mengalami fluktuasi. Namun, menurut Presiden Jokowi, jika di Sumatera Selatan ada pabrik yang memproduksi barang jadi sehingga bisa menyerap karet mentah petani, maka harga karet akan bisa dikendalikan.
"Bahan mentah karet sekarang ini yang menentukan pasar dunia, tiga bulan lalu sudah saya sampaikan agar ada pabrik di Sumatera Selatan tetapi yang memproduksi barang jadi, stabilitas harga akan bisa dikendalikan, pasar dunia tidak mungkin kita kendalikan itu, kita sekarang proses pabrik yang mengolah karet jadi barang jadi, sampai kapanpun harga (karet dunia) tidak bisa kita kendalikan," tutur Presiden.
Presiden kemudian meminta petani untuk bersabar karena memang pemerintah sampai saat ini masih terus mengupayakan pendirian pabrik yang memproduksi karet menjadi barang jadi, sehingga memiliki nilai lebih. (Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News