JEMUR GABAH. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
JEMUR GABAH. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Pemerintah Diminta Jaga Stabilitas Harga Gabah Kering

Annisa ayu artanti • 21 April 2015 15:18
medcom.id, Jakarta: Harga gabah di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, sangat murah dan jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Hal tersebut dinilai akan berdampak pada penyerapan beras oleh Bulog di wilayah tersebut.
 
Dalam rilis resmi yang dikeluarkan Kementerian Pertanian (Kementan), Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman telah bertemu dengan Bupati OKU Timur, Herman Deru.
 
Herman Deru mengatakan, dari 500 ribu ton gabah kering yang dihasilkan oleh OKU Timur, Bulog hanya menyerap sekitar 35 ribu ton, atau tidak lebih dari 10 persen hasil produksi. Sehingga, sisanya terpaksa berada di pasar bebas yang membuat harga gabah kering semakin rendah.
 
"Karena daya serap Bulog sedikit, tidak sampai 10 persen, terpaksa kami menjadi marketing sendiri menjualnya ke tengkulak beras," kata Deru, dalam siaran pers Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
 
Deru berharap, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian, dapat membantu menciptakan stabilitas harga gabah kering agar segala bantuan yang diberikan kepada petani benar-benar dirasakan manfaatnya.
 
"Namun ada satu lagi yang ingin kami minta, yaitu stabilitas harga agar para petani di sini tetap semangat dalam meningkatkan produksinya," pungkas Deru.
 
Kedatangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ke Kabupaten OKU Timur selain untuk melakukan panen raya dan tanam perdana, juga meresmikan Irigasi Muncakkabau yang baru selesai dibangun yang akan mengairi lahan sawah petani lebih dari 20 ribu hektare (ha).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan