Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menyatakan bahwa gerak cepat yang dilakukan pihaknya agar cepat untuk menstabilkan harga daging di pasar. Ini karena daging kerbau sebagai alternatif pilihan masyarakat terhadap pemenuhan protein dari daging.
Distribusi dan pemasaran daging kerbau utamanya untuk pemenuhan kebutuhan daging di Pulau Jawa. Namun demikian, Wahyu siap untuk mendistribusikan daging kerbau tersebut ke luar Pulau Jawa, sesuai permintaan dan kebutuhan.
"Ke luar Jawa juga. Semua ke daerah yang belum surplus daging sapi harus bisa masuk, tidak terbatas Jakarta dan sekitarnya plus Bandung saja. Tapi juga Sumatera dan Kalimantan juga," ujar Wahyu, di Kantor Perum Bulog, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2016).
Bahkan, ia mengaku, daerah Sumatera Utara telah meminta pasokan daging kerbau. Beberapa daerah Sumatera lainnya juga telah meminta pasokan daging kerbau agar harga daging di daerah-daerah tersebut menjadi stabil.
"Di Sumatera Barat, Padang juga butuh daging kerbau. Jadi kami kirim ke Sumatera juga Kalimantan. Kalau Jawa Timur dan Jawa Tengah tidak, karena mereka sudah cukup (dari pemenuhan kerbau lokal)," tegasnya.
Beberapa regulasi pendukung pun disiapkan. Ini agar harga daging kerbau selaras dengan keinginan pemerintah juga untuk melindungi peternak lokal. "Regulasi pasti agar harga di konsumen juga terjangkau dan peternak tidak mati," pungkas Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News