"Pemkab akan mendorong semua petani yang sawahnya di daerah rawan banjir untuk mengasuransikan tanaman padinya," kata Bupati Bojonegoro Suyoto, seperti dikutip dari Antara, di Bojonegoro, Kamis (18/2/2016).
Sekarang ini, lanjut dia, sudah ada petani didaerahnya yang mengasuransikan tanaman padinya. Namun sayangnya, hal itu belum terlalu luas. Untuk itu, perlu ada upaya lebih cepat agar proses mengasuransikan bisa lebih cepat. "Ya, baru sekitar 300 hektare (ha)," ucapnya.
Dia berharap agar petani yang sawahnya di daerah rawan banjir luapan Bengawan Solo bisa seluruhnya mengasuransikan tanaman padinya, sehingga kalau sewaktu-waktu terendam air banjir maka tidak merugi.
"Biaya asuransi juga tidak mahal cuma Rp36.000 per bulan. Padahal, kalau terjadi musibah banjir petani bisa memperoleh ganti rugi sekitar Rp3 juta." pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News