Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Tersungkur, Investasi Industri Elektronika Melaju ke USD6,6 Miliar

Dian Ihsan Siregar • 05 Februari 2016 19:56
medcom.id, Jakarta: Industri elektronika di Indonesia sedang diterpa kabar yang kurang menggembirakan terkait pengurangan karyawan dua raksasa elektronik Jepang, yaitu Toshiba dan Panasonic. Meski demikian, nilai investasi industri elektronika dan telematika terus tumbuh sepanjang 2015.
 
"Sepanjang 2015, industri elektronika dan telematika terus tumbuh yang mencapai USD6,6 miliar, atau naik dibandingkan 2014 sebesar USD5,9 miliar," ‎sebut Dirjen Industri Logam Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, ditemui di Kantor Pusat Kemenperin, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
 
Peningkatan nilai investasi industri elektronika dan telematika, jelas Putu, berkontribusi besar dari produk elektronika konsumsi sebesar USD2,4 miliar, disusul produk telematika USD5,5 juta, dan produk komponen sebesar USD3,6 miliar.

Di sisi lain, menurut dia, industri elektronika dan telematika ada tambahan tenaga kerja sebanyak 499 orang pada 2015, atau naik bila dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 488 orang.
 
"Produk elektronika konsumsi meliputi produk-produk elektronika rumah tangga di antaranya televisi, lemari es, audio video, lampu dan lainnya, sedangkan elektronika perkantoran yaitu mesin foto kopi, printer, dan lain sebagainya," ujar Putu.
 
Untuk produk telematika, sebut Putu, meliputi produk-produk yang berhubungan dengan komunikasi data seperti komputer, telepon seluler, faksimili, dan lainnya. Sedangkan komponen pada produk-produk elektronika dan telematika, di antaranya keyboard, mouse, resistor, dioda, dan lain sebagainya.
 
‎"Selama periode 2012-2015, meski melesu, industri elektronik masih tumbuh 2,5 persen. Dengan sifat industri elektronika yang berkembang kita dorong mereka bangun rumah di Indonsia. Hanya perusahaan multinasional yang bisa survive," tukas Putu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan