Hal tersebut disampaikan Marwan saat blusukan ke Situ Binong, Desa Hegarmukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu 14 Februari 2016.
"Jangan hanya memperhatikan kawasannya sendiri agar tidak terkena banjir, tapi perusahaan juga melihat masyarakat sekitarnya. Saya sudah selalu ingatkan, harus perhatikan desa-desa sekelilingnya," ujar Marwan dalam keterangan tertulis, Senin (15/2/2016).
Saat mendatangi lokasi tersebut, ia melanjutkan, hujan turun sangat deras. Bahkan ada kejadian, dua kios yang menjajakan makanan milik warga setempat roboh karena tanahnya tergerus banjir dari Situ Binong.
Marwan menyatakan prihatin berjanji akan datang beberapa hari lagi . "Saya akan datang lagi dan menemui kepala-kepala desa di Kabupaten Bekasi untuk mengetahui secara langsung aspirasi desa," katanya.
Menurut Marwan, pentig bagi pelaku industri untuk memperhatikan masyarakat desa di sekitarnya. Ia mengaku pernah menegur perusahaan yang tidak komitmen dalam pemberdayaan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR).
"Saya pernah menegur kawasan industri Jababeka. Mereka (Jababeka) sampai sekarang belum ada realisasinya. Saya minta, perusahaan lainnya, harus jalankan program CSRnya. Inikan untuk rakyat juga," kata Marwan.
Jika perusahaan peduli dan menjalankan program CSR, ia menjelaskan, masyarakat sekitar bisa lebih sejahtera dan berkembang kegiatan ekonominya. Masyarakat desa juga bisa lebih maju dan tidak terkena imbas dari banjir dan bencana lainnya.
"Ini harus dicamkan oleh seluruh perusahaan," kata Menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah, itu.
Menteri pertama yang mengurusi desa di Indonesia ini menambahkan, pemerintah juga tidak diam begitu saja. Melalui dana desa, infrastruktur menjadi perhatian. Untuk tahun 2016, akan dipermudahkan lagi dibandingkan tahun lalu. "Saya masih berjuang agar semua penyerapan tidak ada lagi masalah. Masih diproyeksikan dua kali penyaluran. Persentasenya 80-20 atau 75-25 persen," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News