"Ini proyek besar, seperti yang disampaikan tadi nilai investasinya USD10 miliar. Dan proyek ini akan mulai dari nikel sampai kepada baterai litium. Artinya beberapa lapis sehingga nilai tambahnya untuk kita jadi lebih banyak," ujar Luhut dalam keterangan resminya, Jumat, 31 Agustus 2018.
Luhut berharap dengan adanya kawasan ini bisa memicu tumbuhnya industri-industri lain sehingga memberi nilai tambah. Pasalnya penyerapan stainless steel dalam negeri baru 20 ribu ton dari produksi jutaan ton.
"Ini berarti baru satu persen dari produksi karena itu saya tadi mendorong Dirjen Perindustrian supaya kita bikin juga Industri yang membuat sendok serta peralatan makan, membuat casing dan sebagainya," kata Luhut.
Kawasan industri yang berlokasi di Weda Bay, Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara ini merupakan kerja sama antara Eramet Group (Prancis) dan Tsingshan (Tiongkok) bersama partner lokalnya PT Antam. IWIP adakah Kawasan Industri terpadu yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa Baterai Litium dan Besi Baja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News