Illustrasi. Dok : MI.
Illustrasi. Dok : MI.

Ekspansi Bisnis Obat, Phapros Siapkan Capex Rp255 Miliar

Desi Angriani • 14 Maret 2019 16:20
Jakarta: PT Phapros Tbk (PEHA) menyiapkan belanja modal (capital epxpanditure/capex) sebesar Rp255 miliar tahun ini. Investasi  tersebut akan digunakan untuk ekspansi pertumbuhan bisnis organik dan anorganik di dalam maupun luar negeri.
 
Direktur Keuangan PT Phapros Heru Marsono menuturkan anggaran tersebut akan digunakan untuk biaya modal kerja dan restrukturisasi modal. "Di samping untuk refinancing utang juga investasi capex di 2019," ujar Heru dalam paparan publik di Hotel JW Marriott Kuningan, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019.
 
Heru menuturkan sumber dana belanja modal tahun ini diambil melalui pelaksanaan right issue pada semester Il-2019. Dari aksi korporasi tersebut, perseroan menargetkan bisa meraih dana Rp1 triliun  setara dengan 25 persen saham.

"Rencana pendanaan di semester II-2019, kita right issue di bursa. Kita butuh Rp1 triliun," ungkapnya.
 
Sementara itu, investasi untuk pengembangan bisnis anorganik PEHA bakal ditunda lantaran resmi mengakuisisi PT Lucas Djaja Group. Pasalnya Lucas Djaja memiliki beberapa fasilitas produksi yang belum dimiliki Phapros, seperti fasilitas produksi soft-gel dan oralit, serta portofolio obat generiknya yang cukup banyak.
 
"Kira-kira investasi di Phapros kita tunda karena sudah ada di Lucas jadi ada sinergi yang menguntungkan. Kita berharap ada peningkatan signifikan di Lucas," tambahnya.
 
Meski demikian, perseroan akan memperluas bisnis ekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Myanmar, Kamboja, Vietnam, hingga Nigeria. Bahkan emiten produsen obat ini berencana membangun pabrik farmasi di negara-negara tersebut.
 
Untuk inovasi produk dan pengembangan di 2019, PEHA akan meluncurkan sebanyak 12 produk baru dan meluncurkan bisnis kosmetik berupa antiaging. Di pengembangan teknologi, PEHA memfokuskan pada Internet of Things untuk operasional marketing dan produksi, serta melakukan integrated system dengan anak perusahaan.
 
Selain mengembangkan produk, PEHA juga berencana melakukan pengembangan alat kesehatan, menambah jumlah saham di rumah sakit serta mengembangkan bisnis apotek.
 
"Kita juga sudah punya RS enggak hanya sekadar farmasi tapi di kosmetik, alat kesehatan, dan apotek," pungkasnya.
 
Adapun mengenai kinerja keuangan, laba PEHA naik 6,41 persen dari Rp125,27 miliar pada 2017 menjadi Rp133,29 miliar pada 2018. Penjualan bersih atau net sales juga meningkat dalam kurun 5 tahun berturut-turut.
 
Untuk laba tahun berjalan atau current year profit juga terjadi peningkatan. Pada 2014 sebanyak Rp44,99 miliar, menjadi Rp133,29 miliar di 2018. Di sisi lain, PEHA juga berhasil mempertahankan net profit margin-nya atau perbandingan laba bersih terhadap penjualan tetap double digit yaitu sebesar 13 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan