Pakar Ekonomi Syariah Adiwarman Azwar Karim mengatakan produk asuransi syariah terbilang unik lantaran bisa dikembangkan dengan fitur wakaf. Praktik syariah mengedepankan asas saling membantu antarsesama nasabah asuransi dan bukan di tanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi seperti layaknya produk konvensional.
"Ini sangat menarik ada fitur wakaf. Mereka enggak cuma menjual mimpi dunia tapi juga mimpi akhirat. Sesuatu yang lain enggak cuma produk sendiri tapi juga bermanfaat bagi orang lain," kata Adiwarman Azwar Karim, saat ditemui Medcom.id, di Grand Ballroom Kempinsky, Jakarta, Rabu malam, 24 Januari 2018.

Sumber: Generali Indonesia
Di dalam praktik asuransi syariah, pembagian keuntungan juga dirasakan lebih adil karena tidak akan ada pihak yang menerima untung dengan jumlah lebih besar dibandingkan dengan pihak lainnya. Dalam aspek ini, saling membantu sesama nasabah dikedepankan dengan harapan bisa terlindungi secara bersama.

Sumber: Generali Indonesia
Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia Edy Tuhirman menambahkan potensi wakaf di Indonesia diperkirakan tiga kali jumlah penduduk muslim atau mencapai Rp217 triliun dari sekitar 263 juta penduduk. Angka itu setara dengan 3,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto Dunia (PDB) Indonesia.

Sumber: Generali Indonesia
Potensi yang besar tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketimpangan dan menekan angka kemiskinan lewat berbagai produk asuransi syariah. Bahkan, potensi ini dapat digunakan dalam menghimpun dan mengembangkan wakaf uang yang dapat mendorong pembangunan nasional serta kesejahteraan masyarakat.

Sumber: Generali Indonesia
"Karena wakaf tak cuma tanah tapi juga uang," ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meluncurkan produk asuransi syariah dengan fitur wakaf. Produk ini memungkinkan nasabah untuk berwakaf tanpa harus memiliki dana yang besar seperti mewakafkan tanah atau properti lainnya.

Sumber: Generali Indonesia
"Nasabah dapat merealisasikan niatnya untuk berwakaf melalui iPLAN Syariah dengan kontribusi mulai dari Rp10 ribu per hari atau Rp300 ribu setiap bulan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News