Rini mengatakan pembentukan dua holding tersebut ditargetkan rampung pada semester I-2018. "Holding saya targetkan semester I-2018 untuk migas dan keuangan," katanya saat ditemui dalam acara groundbreaking gedung baru BRI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.
Menurutnya pembentukan holding dua sektor BUMN ini harus melalui sejumlah mekanisme seperti focus group discussion untuk mengidentifikasi kendala dan kemungkinan isu yang muncul setelah holding rampung.
"Masih dalam proses, semua holding harus dilakukan beberapa kali focus grup discussion dan mengidentifikasi hal yang yang kemungkinan akan jadi isu," imbuh dia.
Nantinya PT Danareksa (Persero) akan ditunjuk untuk menjadi induk dari holding BUMN jasa keuangan. Di dalamnya akan meliputi empat bank Himbara, BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri ditambah PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PMN), dan PT Pegadaian (Persero).
Saat ini Kementerian BUMN masih menunggu proses holding di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya perusahaan jasa keuangan yang sudah termasuk perusahaan terbuka (Tbk) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) guna menyampaikan rencana holding BUMN jasa keuangan kepada pemegang saham.
Sementara holding BUMN migas akan terdiri dari PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dengan induk holding-nya Pertamina. Adapun RUPSLB PGN akan dilakukan akhir tahun atau awal 2018 untuk memindahkan saham pemerintah di PGN ke Pertamina layaknya holding BUMN pertambangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News